Rabu, 25 Juni 2025

FAM (Fibroadenoma Mammae) - Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

    



 Fibroadenoma mammae atau FAM adalah jenis tumor jinak yang terbentuk di payudara. Kondisi ini sering kali dialami oleh wanita di usia produktif (15-35 tahun). FAM ditandai dengan munculnya benjolan kecil di salah satu atau kedua payudara.

    FAM berasal dari fibroadenoma yang tidak berbahaya, sehingga tidak bersifat ganas seperti halnya kanker payudara. Meski begitu, kondisi ini tetap perlu diwaspadai. Simak ulasan di bawah ini untuk mengetahui penyebab, gejala, dan pengobatan FAM.

Apa itu FAM (Fibroadenoma Mammae)?

Fibroadenoma mammae atau FAM adalah jenis tumor jinak (non-kanker) yang tumbuh di dalam payudara dan ditandai dengan munculnya benjolan pada payudara. Benjolan ini berasal dari kelenjar susu dan jaringan ikat di sekitarnya.

Banyak yang berpikir bahwa benjolan pada payudara merupakan tanda kondisi serius, seperti kanker payudara. Faktanya, tidak semua benjolan termasuk dalam tumor ganas, salah satunya FAM.

Benjolan yang muncul akibat FAM dapat tumbuh sangat lambat, mengecil, atau pun menghilang dengan sendirinya.Umumnya FAM tidak menyebar pada organ lain, melainkan hanya berada di dalam jaringan payudara. Benjolan ini dapat dirasakan secara jelas oleh penderita FAM ketika melakukan pemeriksaan mandiri.

FAM adalah kondisi yang cukup umum terjadi pada wanita di seluruh dunia. FAM dapat terjadi pada wanita di rentang usia berapa pun, namun lebih sering dialami oleh wanita berusia di bawah 30 tahun.


Jenis-Jenis FAM :

 Berdasarkan tipe benjolannya, FAM terbagi menjadi beberapa jenis yaitu:

1. Simple Fibroadenoma

Simple fibroadenoma atau benjolan sederhana merupakan jenis yang paling umum terjadi, terutama pada wanita usia muda. Ukuran jaringan ini tidak akan bertambah besar dan akan selalu sama.

2. Complex Fibroadenoma

 Complex fibroadenoma biasanya membutuhkan tes diagnosis khusus untuk memastikan penyebabnya. Jenis benjolan ini mudah membesar dan mengalami perubahan, seperti pertumbuhan sel-sel (hiperplasia) yang begitu cepat. Complex fibroadenoma sering terjadi pada wanita lanjut usia.

3. Juvenile Fibroadenoma

 Juvenile fibroadenoma cenderung terjadi pada perempuan remaja dengan rentang usia 10-18 tahun. Tipe benjolan ini dapat membesar, namun umumnya akan mengecil dan hilang seiring berjalannya waktu.

4. Giant Fibroadenoma

 Ukuran benjolan pada giant fibroadenoma dapat membesar hingga 5 cm. Itulah mengapa dibutuhkan prosedur operasi pengangkatan benjolan untuk menangani kondisi ini.


 Penyebab FAM :

 Penyebab FAM belum diketahui secara pasti. Terdapat dugaan bahwa kondisi ini berkaitan dengan aktivitas hormon estrogen. Hal ini dikarenakan FAM adalah kondisi yang sering dialami oleh wanita di usia produktif.

FAM dapat terjadi pada siapa saja. Namun, beberapa faktor yang diketahui dapat meningkatkan risiko wanita mengalami FAM adalah sebagai berikut:

1. Sedang hamil.

2. Berusia 15-35 tahun.

3. Mengonsumsi pil KB sebelum usia 20 tahun.

4. Menjalani terapi penggantian hormon.

5. Memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara.

6. Menyusui.

 

Gejala FAM :

 FAM terkadang tidak memunculkan gejala, sehingga sering tidak disadari oleh penderitanya. Biasanya benjolan FAM baru disadari ketika penderita melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) atau menjalani pemeriksaan USG.

Gejala umum pada FAM adalah munculnya benjolan pada salah satu atau kedua payudara dengan karakteristik sebagai berikut:

1. Terasa padat dan kenyal.

2. Berdiameter 1-5 cm.

3. Tidak terasa nyeri.

4. Mudah digerakkan dan berpindah-pindah.

5. Berbentuk bundar dengan tepi benjolan yang mudah dirasakan.

     

Meski tidak menimbulkan rasa nyeri dalam kondisi normal, benjolan bisa saja terasa nyeri ketika penderita memasuki periode menstruasi. Ukuran benjolan juga dapat membesar saat sedang hamil atau menyusui namun dapat mengecil ketika memasuki masa menopause.


Diagnosis FAM : 

 Sebelum menegakkan diagnosis, dokter akan melakukan anamnesis terkait gejala yang dialami pasien. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik dengan melihat ukuran, bentuk, warna, dan tekstur payudara.

Untuk mendukung penegakkan diagnosis, dokter akan merekomendasikan pasien menjalani beberapa tes penunjang seperti:

1. Tes pencitraan USG dan mammografi: Tujuannya untuk mendeteksi keberadaan dan ukuran benjolan pada payudara secara lebih jelas.

2. Biopsi: Mengambil sampel benjolan di payudara menggunakan jarum halus untuk diuji di laboratorium, sehingga bisa diketahui ada atau tidaknya sel kanker.

 

Pengobatan FAM :

FAM adalah kondisi yang bisa menyusut atau menghilang dengan sendirinya. Pasien FAM membutuhkan prosedur operasi hanya jika ukuran benjolan semakin membesar atau berpotensi berkembang menjadi kanker.

Terdapat dua prosedur pengangkatan fibroadenoma yang biasa dilakukan oleh dokter, yaitu:

- Lumpektomi: Bertujuan mengangkat benjolan di payudara.

- Krioterapi: Bertujuan membekukan dan menghancurkan jaringan fibroadenoma.


Pencegahan FAM :

Meskipun FAM adalah kondisi yang sering terjadi dan umumnya tidak membahayakan, namun Anda tetap perlu waspada. Karenanya, akan lebih baik jika Anda melakukan upaya pencegahan sejak dini, dengan cara:

Rutin menerapkan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) untuk memeriksa tanda-tanda pertumbuhan benjolan di payudara.

Menjalani gaya hidup sehat, seperti rutin berolahraga, menghindari rokok dan alkohol berlebih, dan mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang.

 

Selain menerapkan beberapa upaya di atas, langkah pencegahan yang tak kalah penting adalah melakukan pemeriksaan rutin di rumah sakit. Apabila mengalami gejala yang tidak biasa pada payudara, Anda dapat mengunjungi Siloam Hospitals untuk menjalani Skrining Kanker Payudara secara menyeluruh.


Bersumber dari : https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-fam





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Terjadi pada Tubuh Ibu Selama Masa Nifas?

Se telah melalui kehamilan dan melahirkan bayi, artinya sekarang ibu sudah berada pada masa nifas. Bagi Anda yang baru pertama kali atau su...